Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam Beton – Saat ini permintaan akan ikan air tawar naik cukup tinggi untuk kebutuhan domestik & luar negeri. Oleh karena kepopulerannya itu membuat ikan nila memiliki prospek usaha yang cukup menjanjikan.
Apabila dilihat dari segi pertumbuhan, ikan nila merupakan jenis ikan yang memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan dapat mencapai bobot tubuh yang jauh lebih besar dengan tingkat produktivitas yang cukup tinggi.
Budidaya Ikan Nila di Kolam Beton
Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer di kalangan masyarakat. Ikan nila produktif apabila dipelihara diberbagai lahan, seperti melakukan budidaya ikan nila di kolam terpal, kolam tanah tetapi juga dipelihara di KJA (Karamba Jaring Apung) yang berada di perairan umum seperti waduk, dan danau.
ikan nila memiliki batasan toleransi yang cukup tinggi terhadap berbagai kondisi lingkungan perairan.
Ikan nila ketika masih berukuran kecil pada umumnya lebih tahan terhadap perubahan lingkungan, dibandingkan dengan ikan nila yang berukuran besar.
Dalam persiapan untuk cara beternak ikan nila, kolam dibersihkan terlebiih dahulu dari lumpur dengan menutup inlet dan membuka outlat dengan menggunakan alat pendorong lumpur yang dibilas dengan air pada kolam yang berlumpur untuk memudahkan proses pembersihan, kemudian dilakukan pengeringan 1-2 hari.
Kemudian dilakukan pengisian air dengan air yang dialirkan dari tandon filtrasi. Setelah diisi air ( tinggi air pada kolam ikan nila 60 –100 cm ) dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang 250/m2 sampai pakan alami tumbuh ( fitoplankton ).
-
Penebaran Induk
Ketersediaan induk sangat mempengaruhi keberhasilan dari kegiatan pembenihan. Tersedianya benih merupakan kunci keberlanjutan budidaya.
Ikan nila yang ditebar dengan berat berkisar 250-300 gram, penebaran induk ditebar dikolam dengan kepadatan 2-3 ekor/m2.
Penebaran induk di pisahkan terlebih dahulu antara jantan dan betina sebelum pemijahan masal dilakukan pada kolam pemijahan.
-
Pemberian Pakan
Pemberian pakan pada induk ikan nila ini memilki menejemen pemberian pakan yang baik. Dimana FR yang digunakan 2-3% dari bobot rata-rata ikan, waktu pemberian pakan biasanya pagi jam 08.00 dan sore pada jam 15.00, frekuensi waktu pemberian pakan 2 kali, dan feeding template yang diadaftasikan dengan ikan sehingga ikan terbiasa pakan pada tempat yang sudah diadaftasikan. Pakan yang digunakan pada pemberian pakan induk yaitu pellet terapung.
-
Pengelolaan Kualitas Air
Kualitas air untuk induk harus terjaga agar induk tetap sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Kolam induk memakai kolam running dimana ada air masuk dan keluar selama 24 jam.
Begitu pun ketika debit air yang masuk dalam kolam induk kecil maka pemberian pakan dikurangi secara terkontrol agar tidak merusak kualitas air wadah untuk kolam induk akibat dari sisa metabolisme atau pun sisa pakan yang tidak termakan, pada saluran inlet dipasang jaring untuk mencegah sampah dari aliran air irigasi agar tidak masuk ke dalam kolam induk.
Jaring pada inlet dikontrol dengan baik dan dibersihkan apabila terjadi penumpukan sampah baik sampah organik maupun non organik, dan pada kolam induk juga diberi pemupukan agar tumbuh pakan alami guna dengan tumbuhnya pakan alami dapat menjaga kualitas air.
Pada induk ikan nila dapat toleransi terhadap kualitas air yaitu memilki nila suhu berkisar 22 – 320C, PH berkisar 5 -8.5, oksigen terlarut lebih dari 2 mg/l dan salinitas 0 – 20 gr/l.
-
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit
Ikan nila merupakan ikan yang dapat toleransi dan memilki pertahan yang baik terhadap penyakit. Penyakit yang biasa menyerang ikan nila yaitu jenis jamur, jamur yang biasa menyeran ikan nila ini adalah jenis saprolegnia sp dan streptococcus sp, jamur ini menyerang pada tubuh ikan pada luka, akibat dari gesekan anatar ikan ketika sedang berebut makanan, kemudian dari teknik pemanenan yang kurang baik.
Untuk mencegah terjadinya penyakit akibat jamur maka kontrol kualiatas air yang baik, menejemen pemberian pakan yang baik, dan untuk pengobatan biasanya dilakukan dengan perendaman garam ditambah methylen blue.