Pengelolaan Kualitas Air
Pengelolaan kualitas air bak pemeliharaan larva dilakukan dengan cara pergantian air dan penyiponan bak larva.
Penyiponan bak larva dilakukan setelah pemberian pakan, dilakukan saat larva berumur D-11 dimana larva sudah naik dipermukaan air, penyiponan dilakukan 1-2 kali sehari tergantung kondisi dasar bak.
Pergantian air dilakukan pada D-11 sebanyak 10-20 % sampai D-20. Pergantian sebesar 30-50 % pada D-21 sampai D-35 dan pergantian sebanyak 50-80 % dari D-21 sampai D-35.
Pengelolaan kualitas air yang baik dapat memberikan pertumbuhan larva yang cepat dengan tingkat mortalitas yang rendah.
Dari hasil pengukuran kualitas air diperoleh kisaran suhu, salinitas, pH dan oksigen terlarut menunjukan kisaran yang relaif sama diantara dua bak.
Suhu selama pengamatan berkisar 28-29 0C, salinitas 30-33 ppt, pH 7,2-8,0 dan oksigen terlarut 5,0-5,5 ppm. Untuk lebih jelasnya kisaran kualitas air selama pemeliharaan larva dapat dilihat pada tabel 13.
Kondisi ini disebabkan karena wadah pemeliharaan berada dalam lingkungan yang sama, begitu juga dengan pasokan air lautnya.
Kisaran air ini di kategorikan masih layak bagi kehidupan larva, suhu optimal untuk larva kerapu adalah 30-35 ppt, standar pH untuk pembenihan kerapu adalah 7-8 dan kandungan oksigen terlarut untuk pembenihan kerapu adalah > 5.
Contoh Tabel kisaran kualitas air selama pemeliharaan larva
Bak | Parameter kualitas air yang diamati | |||
Suhu (0C) | Salinitas (%) | pH | DO (mg/l) | |
1 | 28-29 | 30-32 | 7,8-8,0 | 5,0-5,5 |
2 | 28-29 | 32-33 | 7,2-7,7 | 5,2-5,5 |
Penyakit Dan Pencegahannya
Penyakit yang menyerang selama pemeliharaan larva adalah penyakit cacing pipih. Penyakit ini menyerang pada bagian tubuh larva, menyebabkan larva berenang di permukaan dan nafsu makan berkurang.
Penanggulangan penyakit ini dilakukan dengan cara pergantian air bak larva sebanyak mungkin dan pencegahan pada pemeliharaan larva meliputi :
- Mensucihamakan semua sarana dan prasarana yang di gunakan dalam kegiatan pembenihan
- Telur berasal dari induk yang sehat dan pengurangan terhadap padat penebaran larva.
- Pemberian desinfektan terhadap telur yang akan di tebar yaitu dengan melakukan perendaman dengan larutan iodin
- Tidak saling menukar peralatan kerja dan mensterilisasi air media pemeliharaan.
Pengobatan sebaiknya merupakan usaha akhir jika tindakan pencegahan tidak memberikan hasil yang memuaskan.
Efek samping dari pemberian obat-obatan kadang malah menimbulkan masalah seperti terjadinya resistensi terhadap ikan dan kemungkinan meninggalkan residu yang tidak di harapkan.