Pembesaran
Setelah dilakukan pendedaran III mencapai ukuran 5 – 8 cm benih ikan nila ini siap untuk dilakukan pembesaran pada kolam pembesaran dengan luas 800 m2 dengan kepadatan 63 ekor /m2.
Pada tahap pembesaran ini dilakukan pemeliharaan selama 4- 5 bulan sampai mencapai calon induk dengan berat 250 gr ekor. Setelah mencapai dewasa maka ikan ini dilakukan sortasi jantan atau betina untuk mencegah terjadinya mijah liar.
Dalam proses pemebesaran ini pakan yang diberikan disesuaikan dengan berat rata- rata ikan dengan FR 5 %.
Pada pemeliharaan pembesaran ini debit air yang masuk ke dalam kolam harus tetap terjaga agar kesehatan ikan tetap terjaga.
Pemberian pakan ada pase pembesarn ini memilki fedding frekuensi 3 kali yaitu pada waktu pagi, siang dan sore. Seperti halnya dalam pemeliharaan pendederan.
Pemanenan
Ketika sudah melakukan proses pendederan I ke tahap pendederan III dilakukan pemanen bila waktu dan ukuran target sudah tercapai. Pemanenan ini dilakukan dengan teknik jebakan.
Teknik ini dilakukan dengan memasang jaring atau hapa dekat saluran inlet dengan diberi pemberat batu supaya hapa atau jarin tenggelam. Setelah hapa atau jaring terpasang untuk menarik ikan supaya masuk kedalam hapa atau jaring pada hapa ditebar pakan.
Setelahnya didiamkan beberapa saat hapa atau jaring diankat apabila benih ikan nila nirwan ini sudah masuk, proses pengankatan hapa atau jaring dilakukan dengan hati–hati supaya tidak ada kerusakan pada tubuh benih ikan nila.
Benih ikan nila yang ditangkap terlebih dahulu ditampung pada ember, apabila benih ikan pada ember penuh maka ikan akan ditampung pada hapa.
Pemanenan benih ikan ini dilakukan pada pagi hari, guna untuk mejaga ikan supaya tidak mengalami strees akibat suhu diluar lingkungan maupun didalam lingkungan hidup benih ikan nila. Apabila pada kolam terlihat benih sedikit lagi maka langkah selanjutnya kolam disurutkan.
Benih yang masih didalam kolam ditangkap denga mengggunakan anco, ayakan, dan scopnet pada persegi daerah otlate. Pada outlate dipasng bubu agar benih tidak keluar dari area kolam atau tebawa arus keluar outlate. Setelah itu ikan ditampung dengan menggunakan ember dan selanjutnya dikumpulkan pada hapa.
Sortasi
Proses sortasi adalah memilah ukuran atau grading ikan dengan menggunkan alat sortir dengan berbagai ukuran. Prose sortasi ini sangat penting untuk menentukan tahap produksi ikan nila. Setelah ikan yang dipanen di kolam pendederan baik pembesaran maka dilakukan sortasi.
Alat sortasi yang digunakan ini berupa ayakan sabetan dengan berbagai ukuran yaitu untuk pendederan satu ayakan penyabetan ini memilki diameter 1 cm, pada pendederan II ayakan sabetan memilki diameter 1,5 cm, dan pada ayakan yang tidak masuk kedalam ayakan diatas masuk ke dalam pendederan ke III.
Pada proses sortasi ikan ini tidak langsung dilakukan grading setelah pemanenan harus melihat kondisi ikan apakah lemah atau sehat, supaya proses grading bisa lancar biasanya proses grading ini dilakukan apabila ikan nila sudah terlihat sehat.
Pada proses grading ini hapa pada kolam ini diseret pada salah satu sisi untuk mempermudah proses penangkapan sehingga hapa ini bisa dijadikan penampungan kembali untuk ikan yang tidak masuk ukuran untuk tahap pendederan dan yang masuk ukuran dimasukan ke dalam ember kemudian ditebar pada kolam pendederan yang ditentukan. Pengepakan dan Transportasi Ikan
Pengepakan benih ikan nila ke daerah pemasaran dilakukan dengan mobil pengangkutan tertutup dan dilakukan pada malam hari dan pagi hari.
Sebelum adanya pengepakan benih ikan di panen dan ditampung atau diberok pada hapa sehari sebelum pengepakan supaya untuk membuang kotoran hasil methabolisme ikan sehingga pada saat trasportasi ikan nila ini dapat menekan methabolisme.
Dalam pengepakan ini digunakan kantong plastik dengan ukuran 120 x 50 cm, biasanya pada ujung plastik diikat dengan cara merapikan ujung plastik lalu dibuat merapat, sesudah merapat ujung plastik ini diikat dengan mengikatkan ujung tali yang merapat sampai kuat agar tidak mengalami kebocoran atau jebol.
Pada proses pengepakan memilki perbedaan kepadatan ikan yang berbeda begitupun volume air yang digunakan antara ukuran ikan nila.
Pada ukuran benih ikan nila2-3cm volume air yang dimasukan sebanyak 4 liter dan kepadatan ekor 1500 – 2000 ekor/kantong, benih ikan ukuran 3-5 cm air dengan volume 4 liter dan kepadatan 400 -500 ekor/ kantong.
Sedangkan pada salin induk ikan nila ini memiliki perbedaan yaitu pada kantong plastik dimasukan daun pisang agar dapat penjaga PH air volume air yang digunakan 8 liter dengan kepadatan 41 ekor/ kantong.
Proses awal pengepakan ini diawali dengan mempersiapakan kantong plastik, kemudian dilakukan pemotongan sesuai ukuran.
Setelah itu kantong diikat pada ujung plastik dan plastik dibalik, kemudian diisi air sesuai volume dan ukuran ikan, setelah itu ikan dimasukan secara perlahan dengan menggunkan gelas atau takeran untuk benih yang dibantu dengan ayakan sabetan.
Namun pada salin induk ikan dimasukan kedalam bak hitam yang kemudian dimasukan kedalam plastik dengan dihitung jumlahnya serta pada plastik dimasukan corong plastik agar kantong plastik pengepakan tidak terjadi robek akibat sirip ikan nila yang tajam.
Setelah itu pada kantong plastik diberi oksigen yang sebelumnya dilakukan pembuangan udara yang ada didalam kanton plastik dengan cara menekan kebawah kemudian ujung plastik dibuat mendatar lalu oksigen dimasukan dengan perbandingan 1 : 3 antara air dengan oksigen.
Kantong plsatik yang sudah diberi oksigen lalu diikat dengan menggunkan karet dengan cara ujung plastik yang rapi diputar sampai kantong plastik terlihat mengelembung kuat lalu karet diikat pada ujung plastik yang sudah melilit yang membentuk seperti U yang merapat kencang, kemudian karet dimasukan ke U lalu ikat memutar ke arah dalam sampai kencang.
Setelah proses pengepakan selesai dilakukan penataan kantong ikan nila pada mobil kolbak yang dindingnya di tambah denga pagar besi.
Sebelum Penataan dilakukan dengan rapi dimanalantai mobil disiram memakai air dan ditambahkan daun pisang.
Penataan di mobil yaitu ujung kantong plastik atau ikatan mengarah kedepan mendatar dengan arah horizontal.
Kantong pecking ditata rapi sejajar dengan banyak deretan 5 kantong plastik setiap deretan.
Setalah penataan tahap 1 selesai maka dipasang papan sampai tahap terakhit yaitu sampai tingkat 3. Maka ikan siap untuk di kirim ke tempat tujuan.
Demikian sedikit pembahasan mengenai Teknik Sukses Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam Beton Agar Cepat Panen!!! semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami.
Baca Juga artikel tentang :
- Pengertian Survival Rate Beserta Rumus Menghitung Survival rate
- Pengertian Mortalitas Beserta Cara Menghitung Mortalitas Pada Ikan
- Panduan Terlengkap Cara Budidaya Ikan Lele Yang Baik dan Benar Beserta Rumusnya
- (LENGKAP) Pengertian Saponin Beserta Contoh dan Jenis-Jenis Saponin